UNTAG SURABAYA GENJOT PERMOHONAN DESAIN INDUSTRI DARI PARA DOSEN DAN MAHASISWA

  Senin, 15 Mei 2023 - 19:39:16 WIB   -     Dibaca: 3340 kali

Untag Surabaya berupaya mempertahankan peringkat nomor 1 SINTA (Science and Technology Index) Perguruan Tinggi Swasta di bawah naungan LLDikti Wilayah VII Jawa Timur. Salah satu upayanya adalah mendorong semua dosen, khususnya dosen Fakultas Teknik dan Fakultas Vokasi mendaftarkan Desain Industri yang mereka miliki ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI. Diprediksi telah banyak desain industri diciptakan oleh dosen (dan mahasiswa) namun belum sempat didaftarkan. Rata-rata karena ketidaktahuan atau kurangnya informasi terkait bagaimana proses mendaftarkan Desain Industri mereka ke DJKI Kemenkumham RI. Umumnya yang mereka ketahui masih terbatas pada pendaftaran Paten dan Hak Cipta.

Menurut Ketua LPPM Untag Surabaya Aris Heri Andriawan, S.T., M.T. dalam arahannya pada rapat Persiapan Unggah Permohonan Desain Industri di Gedung LPPM pada hari Senin, 15 Mei 2023, desain industri memiliki impact yang cukup besar dalam penilaian peringkat Sinta namun membutuhkan sumber daya yang tidak terlalu besar. Maka diharapkan para dosen FT dan FV dapat segera mendaftarkan desain industrinya dan mengikuti Workshop Penyiapan Data Substantif Desain Industri pada bulan Juni 2023 yang akan datang yang diselenggarakan oleh DJKI Kemenkumham RI.

Untag Surabaya pada tahun 2022 yang lalu berhasil meraih peringkat 1 SINTA dari Kemendikbudristek RI untuk PTS di Jawa Timur. Sudah menjadi pendapat umum bahwa merebut peringkat atau juara lebih mudah daripada mempertahankannya. Maka mau tidak mau Untag Surabaya harus memiliki strategi yang mumpuni untuk mempertahankan peringkat 1 tersebut. Skor peringkat Sinta terdiri dari beberapa matriks yaitu publikasi, HKI, kelembagaan, riset, pengabdian dan SDM. Salah satu matriks HKI yang belum terjamah oleh dosen Untag Surabaya adalah HKI Desain Industri dan HKI Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dengan bobot skor sama yaitu 20. HKI Desain Industri bisa diikuti oleh dosen semua Prodi di FT dan FV, sedangkan HKI Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bisa diikuti oleh dosen Prodi D3 Teknologi Listrik dan Prodi S1 Elektro. Bobot kedua HKI tersebut cukup besar, bandingkan dengan bobot skor publikasi Internasional Scopus sebesar 40.

Khusus untuk dosen Prodi Agroindustri upaya untuk mengikuti program HKI Desain Industri dapat dilakukan dengan mendaftarkan formulasi produk pangan, desain kemasan dan inovasi bahan baku pangan. Jika banyak dosen Untag Surabaya berhasil memperoleh HKI Desain Industri maka upaya mempertahankan peringkat Sinta akan lebih mudah. Menurut Ketua LPPM ditarget bahwa tahun ini ada sekitar 25 permohonan Desain Industri dosen dan mahasiswa Untag Surabaya bisa lolos DJKI Kemenkumham RI (RW-AI23).


KOMENTAR